Hari ini, kita harus melihat ke kota Las Vegas, Nevada, sebagai metafora karakter dan aspirasi nasional kita, simbolnya gambar kardus setinggi tiga puluh kaki dari mesin slot dan seorang gadis paduan suara. Bagi Las Vegas adalah kota yang sepenuhnya dikhususkan untuk gagasan hiburan, dan dengan demikian menyatakan semangat budaya di mana semua wacana publik semakin mengambil bentuk hiburan. Politik, agama, berita, atletik, pendidikan, dan perdagangan kita telah diubah menjadi tambahan yang menyenangkan dari bisnis pertunjukan, sebagian besar tanpa protes atau bahkan pemberitahuan populer. Hasilnya adalah bahwa kita adalah orang -orang yang hampir menghibur diri sampai mati.


(Today, we must look to the city of Las Vegas, Nevada, as a metaphor of our national character and aspiration, its symbol a thirty-foot-high cardboard picture of a slot machine and a chorus girl. For Las Vegas is a city entirely devoted to the idea of entertainment, and as such proclaims the spirit of a culture in which all public discourse increasingly takes the form of entertainment. Our politics, religion, news, athletics, education and commerce have been transformed into congenial adjuncts of show business, largely without protest or even much popular notice. The result is that we are a people on the verge of amusing ourselves to death.)

πŸ“– Neil Postman

🌍 Amerika  |  πŸ‘¨β€πŸ’Ό Pengarang

πŸŽ‚ March 8, 1931  β€“  ⚰️ October 5, 2003
(0 Ulasan)

Las Vegas, Nevada, berfungsi sebagai simbol yang kuat yang mencerminkan identitas dan ambisi nasional kita, dilambangkan dengan citra hiburan yang luar biasa, seperti mesin slot kardus raksasa. Kota ini mewakili budaya yang memprioritaskan hiburan dalam semua aspek kehidupan, di mana politik, agama, berita, olahraga, dan pendidikan telah bergabung dengan industri hiburan. Transformasi ini telah terjadi dengan sedikit perlawanan atau kesadaran dari publik.

Sebagai akibatnya, masyarakat berisiko kehilangan kedalaman dalam wacana, menjadi terlalu fokus pada hiburan. Fenomena ini menunjukkan bahwa kita mungkin terlibat dalam perilaku distraksi diri yang dapat membawa kita ke keadaan penurunan intelektual, dengan tepat digambarkan sebagai menghibur diri sampai mati. Neil Postman memperingatkan tren ini, mendesak kami untuk mengenali implikasi dari budaya kami yang didorong hiburan.

Page views
24
Pembaruan
Januari 28, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.