Dua kali saya pulang ketika mereka selesai, dan, jujur, saya tidak bisa memikirkan suara kesepian pada Sabtu malam daripada teman sekamar seseorang mengalami orgasme raksasa dan kemudian membuat suara SSSH yang malu, menyadari bahwa mungkin melalui kesenangan dia telah mendengar pintu depan terbuka dan dekat.

Dua kali saya pulang ketika mereka selesai, dan, jujur, saya tidak bisa memikirkan suara kesepian pada Sabtu malam daripada teman sekamar seseorang mengalami orgasme raksasa dan kemudian membuat suara SSSH yang malu, menyadari bahwa mungkin melalui kesenangan dia telah mendengar pintu depan terbuka dan dekat.


(Twice I'd come home as they were finishing, and, honestly, I cannot think of a lonelier sound on a Saturday night than one's roommate having a giant orgasm and then making an embarrassed sssh sound, realizing that maybe through her pleasure she'd heard the front door open and close.)

πŸ“– Aimee Bender

🌍 Amerika  |  πŸ‘¨β€πŸ’Ό Novelis

πŸŽ‚ June 28, 1969
(0 Ulasan)

Pengalaman kembali ke rumah untuk menemukan teman sekamar dalam pergolakan gairah menciptakan suasana yang canggung dan terisolasi. Suara klimaks, ditambah dengan rasa malu berikutnya karena mencoba mempertahankan privasi, menyoroti ketegangan antara keintiman dan batas -batas pribadi di ruang tamu bersama.

Skenario ini menggambarkan rasa kesepian yang lebih dalam yang dapat menyertai lingkungan bersama, di mana kesenangan satu orang sangat kontras dengan kesunyian orang lain. Protagonis dibiarkan bergulat dengan perasaan terisolasi sambil menyaksikan momen pribadi yang tidak dapat menjadi bagian dari, memperkuat kompleksitas hubungan manusia.

Page views
150
Pembaruan
Oktober 26, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.