Ketika seorang kolega di Brandeis meninggal mendadak karena serangan jantung, Morrie pergi ke pemakamannya. Dia pulang depresi. Apa sia -sia, katanya. Semua orang yang mengatakan hal -hal indah itu, dan IRV tidak pernah mendengarnya.


(When a colleague at Brandeis died suddenly of a heart attack, Morrie went to his funeral. He came home depressed.What a waste, he said. All those people saying those wonderful things, and Irv never got to hear any of it.)

(0 Ulasan)

Dalam "Selasa dengan Morrie," Mitch Albom menceritakan dampak mendalam dari kematian seorang kolega, IRV, yang meninggal secara tak terduga dari serangan jantung. Kehilangan mendadak sangat mempengaruhi Morrie, menuntunnya untuk merefleksikan makna hidup dan pesan -pesan itu tidak diucapkan. Dia merasakan kesedihan bahwa IRV tidak akan pernah mendengar kata -kata baik dan kesaksian yang dibagikan di pemakamannya.

Pengalaman ini mendorong Morrie untuk menekankan pentingnya mengekspresikan perasaan dan penghargaan kita untuk orang lain sementara kita masih memiliki kesempatan. Dia percaya bahwa hidup harus dijalani dengan niat, di mana cinta dan pengakuan disampaikan secara terbuka, daripada menunggu sampai sudah terlambat untuk menghormati kontribusi dan kehadiran seseorang dalam hidup kita.

Page views
17
Pembaruan
Januari 22, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.