Siapa yang menang, kamu atau Sony? Sony, jawab saya, atau bagaimana saya bisa memperbaikinya? Jadi para pemenang, usul Hae-Joo, adalah pecundang sesungguhnya karena mereka tidak belajar apa pun? Lalu, apa yang dimaksud dengan pecundang? Pemenang?

Siapa yang menang, kamu atau Sony? Sony, jawab saya, atau bagaimana saya bisa memperbaikinya? Jadi para pemenang, usul Hae-Joo, adalah pecundang sesungguhnya karena mereka tidak belajar apa pun? Lalu, apa yang dimaksud dengan pecundang? Pemenang?


(Who wins, you or the sony? The sony, I answered, or how would I ever improve? So winners, Hae-Joo proposed, are the real losers because they learn nothing? What, then, are losers? Winners?)

(0 Ulasan)

Percakapan ini mengeksplorasi gagasan menang dan kalah, dengan menyatakan bahwa pemenang sebenarnya mungkin adalah mereka yang kalah. Karakter Hae-Joo menunjukkan bahwa jika seseorang selalu menang, mereka mungkin tidak memiliki insentif untuk belajar atau berkembang, sehingga menyebabkan stagnasi. Sebaliknya, kekalahan bisa memberikan pelajaran berharga dan peluang untuk perbaikan. Perspektif ini menantang pandangan konvensional tentang kesuksesan dan kegagalan.

Dialog ini menimbulkan pertanyaan menarik tentang pengembangan pribadi melalui kesulitan. Hal ini menyiratkan bahwa pengalaman dan kesulitan yang dihadapi oleh mereka yang dianggap sebagai “pecundang” dapat mendorong pertumbuhan dan ketahanan, memberikan gambaran yang lebih beragam tentang apa artinya sukses dalam hidup. Pada akhirnya, hal ini menunjukkan bahwa perjalanan pembelajaran lebih penting daripada sekadar mengumpulkan kemenangan.

Page views
16
Pembaruan
Mei 22, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.