Dengan melihat ke belakang dari pengalaman duniawi yang dia miliki sejak itu, jelas bagi Maisie bahwa Dame Constance telah menderita orang bodoh, jika tidak dengan senang hati, maka dengan mudah dengan mudah.
(With the hindsight of the worldly experience she had since acquired, it was clear to Maisie that Dame Constance had suffered fools, if not gladly, then with gracious ease.)
Maisie merefleksikan pengalamannya dan menyadari bahwa Dame Constance telah menunjukkan kesabaran dan rahmat yang luar biasa terhadap orang -orang yang dia anggap bodoh. Terlepas dari tantangan yang datang dengan berurusan dengan orang -orang seperti itu, Dame Constance berhasil menavigasi interaksi dengan kemudahan tertentu, menunjukkan rasa kedewasaan dan pemahaman yang kuat yang dikembangkan dari waktu ke waktu.
Wawasan ini menyoroti kontras antara perspektif muda Maisie dan ketenangan yang bijaksana dari Dame Constance. Ini menunjukkan bahwa menghadapi kebodohan adalah bagian dari kehidupan, dan kemampuan untuk menanganinya dengan anggun adalah pelajaran berharga yang telah dipelajari Maisie melalui pengalaman duniawinya sendiri.