Yossarian melakukan upaya untuk memaafkan dirinya dari misi berbahaya maka dia terperangkap dalam Catch-22: jika dia terbang dia gila, dan tidak harus; Tetapi jika dia tidak ingin dia harus waras dan harus. Itu beberapa tangkapan ...


(Yossarian makes any attempts to excuse himself from the perilous missions then he is caught in Catch-22: if he flies he is crazy, and doesn't have to; but if he doesn't want to he must be sane and has to. That's some catch...)

📖 Joseph Heller

🌍 Amerika

🎂 May 1, 1923  –  ⚰️ December 12, 1999
(0 Ulasan)

Dalam novel Joseph Heller "Catch-22," karakter Yossarian menghadapi dilema paradoks tentang misi militernya yang berbahaya. Situasi ini menggambarkan absurditas perang dan birokrasi militer, di mana logikanya melingkar. Jika Yossarian memilih untuk menerbangkan misi, itu menunjukkan kurangnya kewarasan, memungkinkannya melarikan diri. Sebaliknya, ingin menghindari penerbangan berbahaya ini ditafsirkan sebagai tanda rasionalitas, memaksa dia untuk melayani. Aturan yang bertentangan ini mewujudkan esensi dari 'tangkapan,' menjebaknya dalam skenario yang tidak menang.

Istilah "Catch-22" melambangkan sifat sistem birokrasi yang tidak logis dan seringkali kejam, terutama di masa perang. Kesulitan Yossarian menyoroti perjuangan yang dihadapi oleh tentara yang menghadapi irasionalitas keadaan mereka, di mana naluri bertahan hidup berbenturan dengan tugas -tugas yang dipaksakan. Narasi ini menekankan kesia -siaan dan absurditas dalam sistem seperti itu, mendesak pembaca untuk merenungkan implikasi yang lebih besar dari kesesuaian, kewarasan, dan moralitas perang. Heller menggunakan istilah ini untuk mengkritik ketidakadilan yang dihadapi oleh orang -orang yang terperangkap dalam sistem yang keras.

Page views
143
Pembaruan
Januari 27, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.