Yossarian digerakkan sangat dalam oleh kesederhanaan absolut dari klausul Catch-22 ini dan mengeluarkan peluit yang penuh hormat. 'Itu beberapa tangkapan, bahwa Catch-22,' ia mengamati. Ada ketepatan elips tentang pasangan bagian -bagiannya yang sempurna yang anggun dan mengejutkan, seperti seni modern yang baik, dan kadang -kadang Yossarian tidak yakin dia melihatnya sama sekali, hanya cara dia tidak pernah yakin tentang seni modern yang baik atau tentang lalat yang dilihat Orr di mata Appleby. Dia memiliki kata -kata Orr untuk mengambil mata Appleby.


(Yossarian was moved very deeply by the absolute simplicity of this clause of Catch-22 and let out a respectful whistle.'That's some catch, that Catch-22,' he observed.'It's the best there is,' Doc Daneeka agreed.Yossarian saw it clearly in all its spinning reasonableness. There was an elliptical precision about its perfect pairs of parts that was graceful and shocking, like good modern art, and at times Yossarian wasn't quite sure he saw it at all, just the way he was never quite sure about good modern art or about the flies Orr saw in Appleby's eyes. he had Orr's word to take for Appleby's eyes.)

📖 Joseph Heller

🌍 Amerika

🎂 May 1, 1923  –  ⚰️ December 12, 1999
(0 Ulasan)

Yossarian mengalami momen realisasi yang mendalam saat ia merenungkan kesederhanaan dan kompleksitas klausa Catch-22. Dia mengakui seluk -beluknya, merespons dengan kekaguman atas apa yang dia pandang sebagai representasi absurditas yang luar biasa. Doc Daneeka setuju, menegaskan signifikansinya. Ini menyoroti pemahaman yang lebih dalam di mana Yossarian mengakui paradoks situasi, yang memiliki kejelasan dan kebingungan, seperti menafsirkan seni modern.

Perbandingan dengan seni modern menggarisbawahi perjuangan Yossarian untuk sepenuhnya memahami absurditas di sekitarnya. Sama seperti seni modern yang baik dapat membingungkan pemirsa, paradoks tangkapan-22 membuat Yossarian bimbang antara pemahaman dan kebingungan. Ketergantungannya pada perspektif Orr tentang mata Appleby menggambarkan kompleksitas persepsi di tengah kekacauan, menekankan tema realitas subyektif dalam narasi.

Page views
37
Pembaruan
Januari 27, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.