Setelah kembali ke London, pengalaman yang mempesona itu tampaknya memudar. Cuaca suram dan penampilan pengemudi bus yang berantakan berkontribusi pada rasa kekecewaan. Lingkungan itu terasa diabaikan, dengan jalan -jalan kotor dan ekspresi orang -orang mencerminkan ketidakbahagiaan. Kontras yang mencolok ini menyoroti perbedaan antara atmosfer Paris yang semarak dan kekecewaan rumah.
Perasaan pahit ini untuk kembali ke rumah cenderung universal. Sama seperti pelancong dari Paris mungkin mengalami kekecewaan yang sama, narasi ini menekankan bagaimana setiap tujuan membawa daya pikatnya sendiri, yang dapat membuat perjalanan kembali terasa kurang ajaib. Siklus perjalanan dan kembali ke kenyataan ini adalah tema umum bagi banyak orang.