Persetan para pengganggu. Dan pada kucing ketika tikus bernafas di antara giginya. Dan untuk setiap tampilan sarkastik atau tawa dingin. Dan siapa pun yang menyapa saudara laki -lakinya yang kembali dengan mengatakan: tidak ada jalan keluar dari saya ketika saya marah.
(Fuck the bullies. And on cats when mice breathe between their teeth. And for every sarcastic look or cold laugh. And whoever greets his returning brother by saying: There is no escape from me when I am angry.)
Kutipan mencerminkan sentimen yang kuat terhadap intimidasi dan kekerasan yang sering ditemui dalam hubungan interpersonal. Ini menyampaikan rasa penentangan terhadap mereka yang melanggengkan negativitas, baik melalui sikap intimidasi atau penolakan. Penggunaan citra yang jelas, seperti kucing dan tikus, menekankan seluk -beluk dinamika kekuatan dan ketakutan dalam interaksi sosial.
Selanjutnya, penulis Naguib Mahfouz menyoroti bekas luka emosional yang ditinggalkan oleh gerakan dan komentar yang tidak baik. Ungkapan tentang saudara yang kembali menyarankan yang tak terhindarkan untuk konflik, memperkuat gagasan bahwa kemarahan dapat menjebak individu dalam siklus kebencian. Secara keseluruhan, kutipan berfungsi sebagai komentar pedih tentang kompleksitas hubungan manusia dan dampak kekejaman.