Naguib Mahfouz, "yang lemah adalah orang bodoh yang tidak tahu rahasia kekuatannya," menekankan gagasan bahwa kekuatan sejati tidak hanya terletak pada kekuatan atau kemampuan fisik tetapi juga dalam pemahaman dan realisasi potensi sendiri. Mereka yang menganggap diri mereka lemah mungkin tidak memiliki kesadaran akan kemampuan mereka sendiri, menunjukkan bahwa pengetahuan dan kesadaran diri sangat penting untuk pemberdayaan. Kutipan mengundang refleksi tentang bagaimana setiap individu memiliki kekuatan unik yang dapat dimanfaatkan melalui wawasan dan pengertian.
Perspektif ini sangat relevan dalam karya Mahfouz "anak -anak di lingkungan kita," di mana karakter menavigasi berbagai tantangan. Dengan menyoroti pentingnya kesadaran diri, Mahfouz mendorong pembaca untuk melihat di luar definisi kekuatan yang dangkal dan untuk mengenali nilai introspeksi. Pada akhirnya, itu menyampaikan bahwa bahkan mereka yang merasa tidak berdaya dapat menemukan kekuatan di dalamnya dengan memahami keunikan dan kemampuan mereka sendiri.