Saya menghadapi segalanya dengan sia -sia, melawan penjajah, kesepian, dan depresi, dan melawan kenangan manis juga, dan saya mengutuk ingatan dan imajinasi.
(I confront everything in vain, against invaders, loneliness, and depression, and against sweet memories as well, and I curse memory and imagination.)
Kutipan mencerminkan perjuangan dengan berbagai tantangan seperti musuh eksternal, kesendirian, dan masalah kesehatan mental. Pembicara mengungkapkan rasa kesia -siaan dalam menghadapi kesulitan ini, menunjukkan rasa putus asa dan frustrasi yang mendalam. Penyebutan "kenangan manis" menunjukkan hubungan yang rumit dengan masa lalu, di mana ingatan yang bahkan positif dapat membangkitkan rasa sakit. Ini menyoroti konflik antara ingatan yang menghargai dan kekacauan emosional yang dapat mereka buat.
Selain itu, kutukan pembicara terhadap ingatan...