Kutipan dari Naguib Mahfouz "Children of Our Lreekhood" mencerminkan sifat kemarahan yang merusak. Ini menunjukkan bahwa mengalami kemarahan dapat mengubah seseorang menjadi versi yang lebih buruk dari diri mereka sendiri, membuat mereka bertindak dengan cara yang bertentangan dengan sifatnya yang sebenarnya. Transformasi ini tidak permanen, karena jiwa memiliki kapasitas untuk sembuh dan pulih dari negativitas seperti itu. Pada akhirnya, kutipan menekankan pentingnya mengelola kemarahan dan pengaruhnya terhadap identitas seseorang.
Selanjutnya, wawasan Mahfouz berfungsi sebagai pengingat potensi penebusan dan pertumbuhan setelah pengalaman negatif. Sementara kemarahan dapat menyebabkan tindakan tercela, itu juga menghadirkan peluang untuk refleksi diri dan perubahan. Dengan mengakui dualitas ini, individu didorong untuk mencari pemahaman dan belas kasih dalam mengatasi kemarahan mereka, yang pada akhirnya mengarah pada pengembangan pribadi dan keberadaan yang lebih positif.