Seorang insomnia seumur hidup, saya tidur seperti orang baru mati setiap malam dan bermimpi sangat harmonis tentang berenang bersama dengan arus di sungai hijau yang jernih, bermain dan di rumah di dalam air. Pada malam pertama, saya bermimpi bahwa nama asli rumah itu bukan Bramasole tetapi Cento Angeli, seratus malaikat, dan bahwa saya akan menemukan mereka satu per satu. Apakah itu nasib buruk untuk mengubah nama rumah, karena itu untuk mengganti nama kapal? Sebagai orang asing yang jujur, saya tidak akan melakukannya. Tetapi bagi saya, rumah itu sekarang memiliki nama rahasia serta namanya sendiri.
(A lifelong insomniac, I sleep like one newly dead every night and dream deeply harmonious dreams of swimming along with the current in a clear green river, playing and at home in the water. On the first night, I dreamed that the real name of the house was not Bramasole but Cento Angeli, One Hundred Angels, and that I would discover them one by one. Is it bad luck to change the name of a house, as it is to rename a boat? As a trepid foreigner, I wouldn't. But for me, the house now has a secret name as well as its own name.)
Dalam "Under the Tuscan Sun," Frances Mayes merenungkan perjuangannya dengan insomnia, menggambarkan tidur yang dalam dan tenang yang akhirnya dia alami dan mimpi -mimpi yang jelas yang dibawanya. Dia membayangkan Sungai Hijau yang jernih di mana dia merasa damai dan terhubung dengan alam. Ketenangan yang baru ini kontras dengan malam -malam tanpa tidur sebelumnya dan menyoroti kerinduannya akan harmoni dalam hidupnya.
Narasi ini berubah ketika Mayes bermimpi bahwa rumahnya, yang awalnya disebut bramasole, memiliki identitas sejati yang dikenal sebagai Cento Angeli, yang berarti seratus malaikat. Meskipun dia merenungkan takhayul seputar mengganti nama sebuah rumah, dia merasa bahwa hubungannya dengan properti telah mengambil makna yang lebih dalam, menambah misteri dan pesona. Nama rahasia ini melambangkan perjalanan pribadinya dan pengalaman unik yang terikat pada waktunya di Tuscany.