AC berpendapat bahwa penyelidikan historis konvensional menolak pertimbangan skenario "bagaimana jika", menunjukkan pendekatan ini lebih cocok untuk fiksi ilmiah atau buku komik. Dia berpendapat bahwa sejarawan harus terlibat dengan pertanyaan hipotetis ini, daripada menghindarinya. Pertanyaan semacam itu dapat menghasilkan wawasan berharga tentang peristiwa sejarah dan probabilitasnya.
Dia menekankan bahwa sementara sejarawan tidak berspekulasi tentang hasil alternatif, mereka harus fokus pada "kondisi kemungkinan." Perspektif ini menantang batas -batas tradisional analisis historis dan advokat untuk eksplorasi narasi historis yang lebih bernuansa.