di pipinya dia tahu dia baik-baik saja.
(against his cheek he knew she was all right.)
Dalam "The Cavendon Women" oleh Barbara Taylor Bradford, narasinya mengeksplorasi kompleksitas hubungan keluarga dan ikatan emosional antar karakter. Melalui penceritaan yang kaya, penulis mengungkap perjuangan dan kemenangan keluarga Cavendon, menekankan ketahanan dan persatuan mereka dalam menghadapi tantangan. Salah satu momen mengharukan menyoroti hubungan mendalam antar karakter, yang diilustrasikan dengan kutipan, "di pipinya dia tahu dia baik-baik saja." Kalimat ini mencerminkan rasa kepastian dan pengertian, menunjukkan bagaimana cinta dan dukungan dapat memberikan kenyamanan selama masa-masa sulit. Novel ini dengan indahnya menangkap esensi kesetiaan dan kuatnya ikatan kekeluargaan.
Dalam "The Cavendon Women," para karakter menavigasi hubungan rumit yang penuh dengan kedalaman dan emosi yang tulus. Penggambaran perjalanan mereka menggambarkan tema ketahanan, cinta, dan kekuatan ikatan keluarga yang abadi.
Kutipan, "di pipinya dia tahu dia baik-baik saja," dengan tajam merangkum hubungan mendalam antar karakter, menekankan kenyamanan yang mereka temukan dalam kehadiran satu sama lain di tengah kesulitan hidup.