Dan di barisan itu sekarang ada seorang lelaki tua berkumis, dengan topi linen dan hidung bengkok, yang menunggu di sebuah tempat bernama Stardust Band Shell untuk membagikan bagiannya tentang rahasia surga: bahwa masing-masing mempengaruhi yang lain dan yang lain mempengaruhi yang lain. berikutnya, dan dunia ini penuh dengan cerita, namun semua cerita adalah satu.


(And in that line now was a whiskered old man, with a linen cap and a crooked nose, who waited in a place called the Stardust Band Shell to share his part of the secret of heaven: that each affects the other and the other affects the next, and the world is full of stories, but the stories are all one.)

(0 Ulasan)

Dalam "Lima Orang yang Anda Temui di Surga" karya Mitch Albom, sebuah karakter menggambarkan pertemuannya dengan seorang pria lanjut usia di Stardust Band Shell. Lelaki tua itu, yang dibedakan dari kumis dan topi linennya, menyampaikan kebenaran mendalam tentang keterhubungan kehidupan. Dia menyoroti gagasan bahwa setiap orang saling memengaruhi, sehingga menciptakan rantai dampak yang mencakup seluruh keberadaan.

Inti dari pesannya terletak pada keyakinan bahwa meskipun dunia dipenuhi dengan cerita-cerita individual, narasi-narasi ini pada dasarnya saling berhubungan. Pengungkapan ini menekankan bahwa pengalaman hidup setiap orang berkontribusi pada permadani universal, yang menunjukkan bahwa misteri keberadaan bersama menyatukan kita semua.

Page views
33
Pembaruan
Januari 22, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.