Dan begitulah keadaannya. Suatu hari seperti seumur hidup. Anda mulai melakukan satu hal, tetapi akhirnya melakukan sesuatu yang lain, berencana untuk menjalankan tugas, tetapi tidak pernah sampai di sana. . . . Dan di akhir hidup Anda, seluruh keberadaan Anda memiliki kualitas serampangan yang sama juga. Seluruh hidup Anda memiliki bentuk yang sama dengan satu hari.
(And that's how things are. A day is like a whole life. You start out doing one thing, but end up doing something else, plan to run an errand, but never get there. . . . And at the end of your life, your whole existence has the same haphazard quality, too. Your whole life has the same shape as a single day.)
Kutipan tersebut mencerminkan ketidakpastian kehidupan, membandingkan satu hari dengan keseluruhan keberadaan seseorang. Seringkali, kita memulai hari kita dengan niat dan rencana, tetapi seiring berjalannya hari, kita dapat menemukan diri kita teralihkan dan terlibat dalam tindakan yang tidak kita perhatikan. Ini menggambarkan sifat kacau dari pengalaman sehari -hari, yang dapat penuh dengan belokan yang tidak terduga.
Selain itu, kutipan menunjukkan bahwa keacakan ini adalah aspek kehidupan yang menentukan itu sendiri. Sama seperti hari yang bisa menyimpang dari jalan aslinya, demikian juga kehidupan yang bisa menuntun kita ke jalan yang tidak terduga. Pada akhirnya, ketika kita melihat ke belakang, hidup kita mungkin mencerminkan ketidakpastian yang sama yang kita alami sehari -hari, mengisyaratkan refleksi yang lebih luas tentang perjalanan kita melalui keberadaan.