Mengenai Tuan Meredith,” kata Nona Cornelia, “bahkan pertunangannya telah membuatnya menjadi pria yang berbeda. Dia tidak terlalu melamun dan linglung, percayalah. Aku merasa sangat lega ketika mendengar bahwa dia memutuskan untuk menutup wisma itu dan membiarkan anak-anak berkunjung sementara dia pergi berbulan madu. Jika dia meninggalkan mereka dan Bibi Martha sendirian di sana selama sebulan, aku pasti akan bangun setiap pagi dan melihat tempat itu terbakar habis.
(As for Mr. Meredith," said Miss Cornelia, "even his engagement has made a different man of him. He isn't half so dreamy and absent-minded, believe me. I was so relieved when I heard that he had decided to close the manse and let the children visit round while he was away on his honeymoon. If he had left them and old Aunt Martha there alone for a month I should have expected to wake every morning and see the place burned down.)
Nona Cornelia merefleksikan transformasi Tuan Meredith sejak pertunangannya. Dia mencatat bahwa dia menjadi lebih waspada dan penuh perhatian, menghilangkan sebagian besar sifat melamun dan linglung sebelumnya. Perubahan ini membawa kelegaan, terutama dengan keputusannya untuk menutup istana dan mengizinkan anak-anaknya berkunjung ke tempat lain selama bulan madunya. Dia mengungkapkan keprihatinan yang kuat karena meninggalkan anak-anak dan Bibi Martha sendirian selama sebulan penuh, karena takut akan potensi kecelakaan atau bencana di rumah selama waktu tersebut.
Kekhawatiran ini menyoroti naluri protektif Nona Cornelia dan pemahamannya tentang tantangan yang ada dalam merawat anak. Ucapannya menunjukkan bahwa dia tidak yakin bahwa rumah tangganya akan terkelola dengan baik tanpa bimbingan Tuan Meredith, yang menunjukkan keyakinannya bahwa pertunangannya berdampak positif terhadap tanggung jawabnya. Secara keseluruhan, komentarnya mengungkapkan pengabdiannya terhadap kesejahteraan anak-anak dan pendapatnya tentang kesiapan Tuan Meredith untuk peran barunya sebagai seorang suami.