Tungkai kucing di seluruh lantai, dikunyah ke tulang. Mew-Mew, licorice! Maripat menangis. Dengan air mata, Augusta memberi tahu mereka tentang senyum kecil di ujung tempat tidur Augusta, ditutupi dengan darah. Lidah kecilnya nongkrong, topeng jahat di wajahnya, taringnya meneteskan darah saat dia melompat ke tenggorokannya tepat sebelum dia membanting pintu tertutup.


(Cat limbs all over the floor, chewed to the bone. Mew-Mew, Licorice! Maripat cried. Tearfully, Augusta told them about Tiny grinning at the end of Augusta's bed, covered with blood. His little tongue hanging out, a demoniacal mask on his face, his fangs dripping with blood as he sprang for her throat just before she slammed the door shut.)

📖 Luanne Rice

🌍 Amerika

(0 Ulasan)

Dalam adegan yang mengerikan, Maripat menemukan akibat mengerikan dari serangan brutal kucing, dengan anggota tubuh tersebar dan tak bernyawa. Dia memanggil kucingnya, Mew-Mew dan licorice, mengungkapkan kesusahannya. Sementara itu, Augusta menceritakan pertemuan yang menakutkan dengan kucingnya, Tiny, yang tampak mengancam di kaki tempat tidurnya, berlumuran darah dan menyeringai, siap menerkam.

Momen mengerikan ini menangkap transformasi hewan peliharaan domestik menjadi makhluk mimpi buruk, menggambarkan ketakutan dan kontras yang mencolok antara tidak bersalah...

Page views
79
Pembaruan
Januari 26, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.