Masuklah, Kacang. Masuklah Julian Delphiki, anak yang dirindukan dari orang tua yang baik dan penuh kasih sayang. Masuklah, anak yang diculik, sandera takdir. Datang dan bicaralah dengan Takdir, yang mempermainkan hidup Anda dengan permainan kecil yang cerdas.
(Come in, Bean. Come in Julian Delphiki, longed-for child of good and loving parents. Come in, kidnapped child, hostage of fate. Come and talk to the Fates, who are playing such clever little games with your life.)
Dalam "Ender's Shadow" oleh Orson Scott Card, karakter Julian Delphiki, yang disebut Bean, diperkenalkan dengan cara yang pedih. Dia digambarkan sebagai anak yang disayangi, lahir dari orang tua yang suportif, namun hidupnya berubah menjadi lebih gelap ketika dia menjadi korban dari keadaan di luar kendalinya. Dualitas ini menyoroti ketegangan antara asal usulnya yang optimis dan masa kini yang meresahkan, yang menjadi landasan bagi perjalanannya.
Bagian ini menyarankan tema takdir dan manipulasi, karena Takdir digambarkan sebagai kekuatan yang lucu namun jahat yang mempengaruhi kehidupan Bean. Ini menekankan perjuangan yang dia hadapi, terjebak di antara harapan akan pendidikan yang penuh kasih dan kenyataan pahit karena menjadi sandera takdir. Konflik internal ini menjadi bagian sentral dari pengembangan karakter Bean sepanjang cerita.