... Teknologi komputer berfungsi lebih sebagai moda transportasi baru daripada sebagai sarana baru komunikasi substantif. Ini menggerakkan informasi-informasi, cepat, dan sebagian besar dalam mode penghitungan. Komputer, pada kenyataannya, memungkinkan pemenuhan impian Descartes tentang matematisasi dunia. Komputer memudahkan untuk mengubah fakta menjadi statistik dan menerjemahkan masalah menjadi persamaan. Dan sedangkan ini dapat berguna {seperti ketika proses mengungkapkan pola yang seharusnya tidak diketahui}, itu adalah pengalihan dan berbahaya ketika diterapkan tanpa pandang bulu pada urusan manusia.


(...computer technology functions more as a new mode of transportation than as a new means of substantive communication. It moves information-lots of it, fast, and mostly in a calculating mode. The computer, in fact, makes possible the fulfillment of Descartes' dream of the mathematization of the world. Computers make it easy to convert facts into statistics and to translate problems into equations. And whereas this can be useful {as when the process reveals a pattern that would otherwise go unnoticed}, it is diversionary and dangerous when applied indiscriminately to human affairs.)

πŸ“– Neil Postman

🌍 Amerika  |  πŸ‘¨β€πŸ’Ό Pengarang

πŸŽ‚ March 8, 1931  β€“  ⚰️ October 5, 2003
(0 Ulasan)

Menurut Neil Postman dalam bukunya "Technopoly: The Surrender of Culture to Technology," teknologi komputer terutama berfungsi sebagai metode cepat untuk mengangkut informasi dalam jumlah besar daripada mendorong komunikasi asli. Teknologi ini selaras dengan visi Descartes tentang dunia yang terstruktur secara matematis, memungkinkan transformasi data menjadi statistik dan masalah menjadi persamaan dengan mudah. Sementara kemampuan ini dapat mengungkap pola tersembunyi, sering kali mengurangi pemahaman manusia yang lebih dalam.

Postman menyatakan keprihatinan bahwa penerapan metode komputasi yang tidak pandang bulu terhadap masalah manusia dapat menyebabkan pengawasan atau kesalahpahaman yang signifikan. Ketika ketergantungan pada pendekatan kuantitatif ini tumbuh, ia berisiko sangat menyederhanakan masalah sosial yang kompleks dan mengalihkan perhatian dari aspek komunikasi kualitatif kritis, yang pada akhirnya mengancam kedalaman wacana budaya.

Page views
54
Pembaruan
Januari 28, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.