Remaja kita harus ditunjukkan bahwa tidak semua hal yang bermanfaat dapat diakses secara instan dan bahwa ada tingkat kepekaan yang tidak diketahui oleh mereka.
(our youth must be shown that not all worthwhile things are instantly accessible and that there are levels of sensibility unknown to them.)
Dalam "Technopoly: The Surrender of Culture to Technology," Neil Postman menekankan pentingnya mengajar orang muda nilai kesabaran dan kenyataan bahwa tidak semua nilai segera dapat dicapai. Dia berpendapat bahwa kepuasan instan dapat menyebabkan pemahaman yang dangkal tentang kehidupan dan kompleksitasnya. Dengan mengakui bahwa beberapa pengalaman membutuhkan waktu, upaya, dan kepekaan yang lebih dalam, kaum muda dapat mengembangkan apresiasi yang lebih kaya untuk dunia di sekitar mereka.
Postman menyoroti perlunya perubahan budaya yang memprioritaskan nilai -nilai yang lebih dalam daripada daya pikat hadiah cepat. Dia percaya bahwa menumbuhkan pemahaman tentang berbagai tingkat sensibilitas akan mempersiapkan individu muda untuk terlibat dengan tantangan hidup secara bermakna. Pendekatan ini mendorong refleksi dan pertumbuhan pribadi, kontras dengan lingkungan yang serba cepat dan berbasis teknologi yang sering mengabaikan pelajaran-pelajaran penting ini.