Pertimbangkan harga kapas, "kata Malcolm." Ada catatan bagus tentang harga kapas yang kembali lebih dari seratus tahun. Saat Anda mempelajari fluktuasi harga kapas, Anda menemukan bahwa grafik fluktuasi harga dalam perjalanan sehari pada dasarnya terlihat seperti grafik selama seminggu, yang pada dasarnya terlihat seperti grafik selama setahun, atau selama sepuluh tahun. Dan begitulah keadaannya. Suatu hari seperti seumur hidup. Anda mulai melakukan satu hal, tetapi akhirnya melakukan sesuatu yang lain, berencana untuk menjalankan tugas, tetapi tidak pernah sampai di sana ... dan pada akhir hidup Anda, seluruh keberadaan Anda memiliki kualitas serampangan yang sama juga. Seluruh hidup Anda memiliki bentuk yang sama dengan satu hari.
(Consider cotton prices," Malcolm said. "There are good records of cotton prices going back more than a hundred years. When you study fluctuations in cotton prices, you find that the graph of price fluctuations in the course of a day looks basically like the graph for a week, which looks basically like the graph for a year, or for ten years. And that's how things are. A day is like a whole life. You start out doing one thing, but end up doing something else, plan to run an errand, but never get there... And at the end of your life, your whole existence has that same haphazard quality, too. Your whole life has the same shape as a single day.)
Dalam "Jurassic Park" karya Michael Crichton, karakter Malcolm menarik perbandingan antara fluktuasi harga kapas dan ketidakpastian kehidupan. Dia mengamati bahwa tren harga di atas kerangka waktu yang berbeda - apakah setiap hari, mingguan, atau setiap tahun - saling bersinar, menunjukkan pola kekacauan. Gagasan ini mencerminkan sifat pengalaman sehari -hari, di mana seseorang mulai dengan niat tetapi mungkin berakhir menyimpang dari rencana awal mereka.
Malcolm menyarankan agar kehidupan mencerminkan ketidakpastian sehari -hari ini. Sama seperti hari yang dapat menyimpang dari tujuan awalnya, demikian juga seumur hidup, ditandai dengan perubahan yang tidak terduga dan kurangnya kontrol atas keadaan. Pada akhirnya, ia menyiratkan bahwa baik satu hari dan kehidupan penuh berbagi struktur kacau, di mana niat dan hasil dapat sangat berbeda, yang mengarah pada rasa keacakan baik dalam keberadaan dan pengalaman.