Kutipan itu mencerminkan kemampuan protagonis untuk melepaskan diri dari kenyataan tertentu, yang memungkinkannya untuk melupakan kebenaran yang tidak nyaman tentang lingkungannya. Ini menunjukkan mekanisme koping di mana ia dapat secara selektif mengabaikan aspek -aspek kehidupannya yang menciptakan disonansi, yang mengarah pada rasa terputus dari tempat yang akrab dan tidak dikenal.
Seiring waktu, individu itu dibiarkan dengan pemahaman yang samar tentang di mana ia merasa diterima dan di mana ia menganggap dirinya sebagai orang luar. Dualitas ini menyoroti kompleksitas kepemilikan sosial dan identitas pribadi, menekankan perjuangan antara pemasangan dan naluri untuk mundur dari lingkungan yang terasa asing.