Dia bertekad untuk hidup selamanya atau mati mencoba, dan baginya satu -satunya tujuan penempatan adalah untuk kembali hidup -hidup.
(He was determined to live forever or die trying, and for him the only purpose of the deployment was to return alive.)
Kutipan ini menyoroti keinginan intens protagonis untuk bertahan hidup di tengah kekacauan perang. Ini mencerminkan perjuangan universal di mana naluri untuk pertahanan diri berbenturan dengan absurditas kehidupan militer. Dalam konteks "Catch-22," tekad karakter menggarisbawahi tema kesia-siaan perang dan paradoks yang dihadapi oleh tentara. Dia melihat kelangsungan hidup sebagai Paramount, menghargai hidupnya di atas harapan militer.
Dorongan tanpa henti untuk tetap hidup ini berfungsi sebagai komentar pedih tentang kondisi manusia, menekankan bahwa kehendak untuk hidup seringkali dapat menjadi satu -satunya fokus individu. Dalam narasi Heller, karakter terperangkap dalam siklus absurditas birokrasi, dan tekad protagonis merangkum langkah -langkah putus asa yang mungkin diambil untuk melarikan diri dari kenyataan seperti itu. Pada akhirnya, kutipan mencerminkan ketakutan dan pembangkangan yang dirasakan seseorang dalam menghadapi ancaman eksistensial.