Dalam kehidupan nyata, ketika seseorang mematahkan ikatan yang membuat seseorang bersatu dalam jalinan kehidupan, itu juga meninggalkan celah, celah yang sangat besar, tetapi itu tidak berarti bahwa seseorang tidak dapat diselamatkan, ya bisa, tetapi pertama -tama itu perlu bahwa Seseorang mengenali apa utas yang tidak terlihat yang mengikat kita satu sama lain. Apa poin persatuan kita? Poin kontak kami.


(In real life, when one breaks the ties that keep one united in the fabric of life, it also leaves a gap, a huge gap, but that does not mean that one cannot be rescued, yes it can, but first it is necessary that one Recognize what the invisible threads are that bind us to each other. What are our points of union? Our points of contact.)

(0 Ulasan)

Dalam bukunya "Lupita Liked to Iron," Laura Esquivel mengeksplorasi koneksi mendalam yang mengikat individu bersama dalam kehidupan. Dia menekankan bahwa memutuskan ikatan ini menciptakan rongga yang nyata, namun dimungkinkan untuk menemukan penghiburan dan pemulihan. Pengakuan utas yang tidak terlihat yang menghubungkan kita dengan orang lain sangat penting untuk penyembuhan dan rekonsolidasi.

Esquivel mendesak pembaca untuk merenungkan titik -titik persatuan dan kontak yang ada di antara orang -orang. Dengan memahami koneksi ini, individu dapat menavigasi celah yang ditinggalkan dengan pemutusan dan bekerja untuk membangun kembali hubungan dan rasa memiliki mereka.

Page views
11
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.