Merasa damai, betapapun rapuhnya, membuatnya mudah tergelincir ke dalam pandangan gelap yang visioner. Bayangan mawar mengatakan bahwa mereka menyukai matahari, namun mereka juga menyukai kegelapan, tempat akarnya tumbuh menembus misteri bumi yang tak bercahaya. Mawar berkata:
(Feeling at peace, however fragilely, made it easy to slip into the visionary end of the dark-sight. The rose shadows said that they loved the sun, but that they also loved the dark, where their roots grew through the lightless mystery of the earth. The roses said:)
Bagian ini mencerminkan rasa ketenangan, meskipun halus, yang memungkinkan transisi ke perspektif yang lebih dalam dan imajinatif. Hal ini menunjukkan bahwa perdamaian dapat memberikan wawasan yang mendalam, menerangi kompleksitas kehidupan. Gambaran bunga mawar menyampaikan dualitas dalam keberadaannya, karena mereka tumbuh subur baik di bawah sinar matahari maupun dalam kegelapan.
Bunga mawar melambangkan hubungan yang seimbang dengan lingkungannya. Selagi mereka berjemur di bawah hangatnya sinar matahari, mereka juga menghargai bayangan yang menyuburkan akar mereka dalam misteri bumi. Metafora ini menyoroti pentingnya merangkul aspek terang dan gelap dalam kehidupan, karena keduanya berkontribusi terhadap pertumbuhan dan pemahaman.