Istilah "hip" mengacu pada seseorang yang cerdas dan selaras dengan tren budaya dan isyarat sosial saat ini. Individu ini memiliki pemahaman tentang bahasa gaul dan perseptif tentang nuansa percakapan dan gaya hidup yang mendasari. Burroughs menunjukkan bahwa esensi menjadi pinggul tidak dapat dengan mudah didefinisikan, karena membutuhkan pemahaman naluriah tentang maknanya, yang mungkin tetap sulit dipahami bagi mereka yang tidak beresonansi dengannya.
Pada dasarnya, "hipness" mewujudkan keadaan kesadaran dan pengetahuan yang melampaui definisi konvensional. Ini terkait dengan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar kita, terutama seluk -beluk dalam komunikasi dan interaksi sosial. Mereka yang gagal untuk "menggali" apa yang menjadi hip mungkin tidak pernah sepenuhnya menghargai atau memahami signifikansinya, menggarisbawahi sifat subyektif dari literasi budaya.