Sejarah tidak menuntut kematian prematur Yossarian, keadilan dapat dipenuhi tanpanya, kemajuan tidak bergantung padanya, Victory tidak bergantung padanya. Bahwa pria akan mati adalah masalah kebutuhan; Namun, pria mana yang akan mati adalah masalah keadaan, dan Yossarian bersedia menjadi korban dari apa pun kecuali keadaan. Tapi itu perang. Hampir semua yang bisa dia temukan adalah bahwa itu membayar anak -anak dengan baik dan membebaskan anak -anak dari pengaruh jahat orang tua mereka.


(History did not demand Yossarian's premature demise, justice could be satisfied without it, progress did not hinge upon it, victory did not depend on it. That men would die was a matter of necessity; WHICH men would die, though, was a matter of circumstance, and Yossarian was willing to be the victim of anything but circumstance. But that was war. Just about all he could find in its favor was that it paid well and liberated children from the pernicious influence of their parents.)

📖 Joseph Heller

🌍 Amerika

🎂 May 1, 1923  –  ⚰️ December 12, 1999
(0 Ulasan)

Dalam "Catch-22," karakter Yossarian bergulat dengan sifat kematian sewenang-wenang dalam peperangan. Dia menyadari bahwa sementara kehilangan nyawa tidak bisa dihindari dalam konflik, keputusan siapa yang akan mati sering kali berkurang ke peluang acak. Yossarian tidak percaya bahwa kematiannya sendiri akan memiliki tujuan penting untuk keadilan atau kemajuan, membuatnya bertekad untuk melarikan diri dari nasib seperti itu. Melalui lensa ini, ia merefleksikan absurditas perang, secara khusus menolak gagasan menjadi korban yang ditentukan semata -mata oleh keadaan.

Perang, menurut perspektif Yossarian, menawarkan sedikit pembenaran atas kebrutalannya. Satu -satunya manfaat yang dianggapnya adalah keuntungan finansial dan kemungkinan membebaskan anak -anak dari pengaruh negatif orang tua mereka. Ini menyoroti ketidakhadiran pengorbanan yang dilakukan dan korban yang dilakukan pada orang -orang yang terlibat, mendorong pertanyaan yang lebih dalam tentang nilai -nilai yang terkait dengan pengorbanan tersebut. Pada akhirnya, perjuangan Yossarian menggambarkan kekacauan dan kebodohan yang melekat dalam konflik militer dan sifat sewenang -wenang dari keputusan hidup dan mati di dalamnya.

Page views
28
Pembaruan
Januari 27, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.