Bagaimana mungkin seorang wanita yang sangat kurus melakukan semua hal yang perlu dilakukan wanita: untuk membawa anak-anak di punggung mereka, untuk memukul jagung menjadi tepung di tanah atau tiang ternak, untuk mengangkut hal-hal rumah tangga-pot dan wajan dan ember air? Dan bagaimana mungkin seorang wanita kurus menghibur pria? Akan sangat canggung bagi seorang pria untuk berbagi tempat tidurnya dengan seseorang yang merupakan sudut dan tulang, sedangkan seorang wanita yang dibangun secara tradisional akan seperti bantal tambahan di mana seorang pria yang pulang lelah dari pekerjaannya mungkin mengistirahatkan kepalanya yang lelah. Untuk melakukan semua yang Anda butuhkan sedikit curah, dan orang kurus tidak memilikinya.
(How could a very thin woman do all the things that women needed to do: to carry children on their backs, to pound maize into flour out at the lands or the cattle post, to cart around the things of the household-the pots and pans and buckets of water? And how could a thin woman comfort a man? It would be very awkward for a man to share his bed with a person who was all angles and bone, whereas a traditionally built lady would be like an extra pillow on which a man coming home tired from his work might rest his weary head. To do all that you needed a bit of bulk, and thin people simply did not have that.)
Kutipan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan fisik seorang wanita yang sangat ramping dalam memenuhi peran tradisional yang sering diharapkan dari wanita, seperti membawa anak -anak dan melakukan tugas rumah tangga. Ini menunjukkan bahwa fisik yang tipis dapat menghalangi kemampuan seseorang untuk mengelola tugas-tugas yang menuntut kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan pedesaan atau yang berorientasi masyarakat di mana kekuatan dan daya tahan dihargai. Berat dan kehadiran yang dimiliki wanita tradisional tampaknya penting untuk tugas-tugas padat karya seperti itu.
Selain itu, bagian ini menyentuh dinamika sosial kenyamanan dan keintiman antara pria dan wanita. Ini berpendapat bahwa seorang wanita yang lebih tipis mungkin dianggap tidak cocok untuk memberikan tidak hanya dukungan fisik dalam kegiatan tetapi juga kenyamanan emosional. Seorang wanita yang lebih tradisional menawarkan rasa keamanan dan kelembutan, mirip dengan bantal, yang bisa menjadi aspek penting bagi persahabatan. Dengan demikian, teks meneliti harapan sosial di sekitar tipe tubuh dan implikasinya untuk peran gender.