Saya sangat mengkhawatirkan Anda, MMA. Saya khawatir Anda akan mengambil semua kepedulian dunia di pundak Anda dan bahwa Anda akan runtuh di bawah beban. Saya khawatir Anda akan membuka hati Anda untuk begitu banyak orang sehingga pada akhirnya akan penuh sesak-dan itu akan berhenti karena tidak ada ruang bagi darah untuk berputar. Saya khawatir Anda akan menjaga begitu banyak orang sehingga Anda akan lupa bahwa ada satu orang yang juga perlu dijaga, dan orang itu adalah Anda, MMA. Saya khawatir tentang semua hal ini.
(I worry about you a great deal, Mma. I worry that you will take all the cares of the world on your shoulders and that you will collapse under the weight. I worry that you will open your heart to so many people that eventually it will be full-crowded-and it will stop because there is no room for the blood to go round. I am worried that you will look after so many people that you will forget that there is one person who also needs looking after, and that person is you, Mma. I am worried about all these things.)
Pembicara mengungkapkan kepedulian yang mendalam terhadap MMA, takut bahwa dia akan mengambil terlalu banyak kekhawatiran dan tanggung jawab, yang dapat menyebabkan keruntuhan emosionalnya. Metafora hatinya menjadi "penuh sesak" menggambarkan risiko berlebihan untuk orang lain, pada akhirnya mengabaikan kebutuhannya sendiri. Ini menyoroti pentingnya perawatan diri di tengah-tengah merawat orang lain.
Pesan tersebut menyampaikan kebenaran universal tentang keseimbangan antara membantu orang lain dan mempertahankan kesejahteraan seseorang. Pembicara menekankan bahwa sementara itu mulia untuk merawat orang -orang di sekitarnya, MMA juga harus memprioritaskan dirinya sendiri, karena dia sendiri mengetahui batas dan kebutuhannya. Pengingat ini menunjukkan bahwa belas kasih diri sangat penting untuk mempertahankan kemampuan untuk mendukung orang lain secara efektif.