Saya membagi perwira menjadi empat kelas: yang pintar, yang malas, yang bodoh, dan yang rajin. Orang yang pandai dan malas cocok untuk menerima perintah tertinggi. Dia memiliki temperamen dan keberanian yang diperlukan untuk menghadapi segala situasi. Mereka yang pandai dan rajin cocok untuk menduduki jabatan staf tingkat tinggi. Kemanfaatan dapat dilakukan oleh mereka yang bodoh dan malas. Namun siapa yang bodoh dan rajin harus segera disingkirkan. -Jenderal Baron Kurt von Hammerstein-Equord, Panglima Komando Angkatan Darat Jerman {1930–33}
(I divide officers into four classes-the clever, the lazy, the stupid, and the industrious. The man who is clever and lazy is fit for the very highest commands. He has the temperament and the requisite nerves to deal with all situations. Those who are clever and industrious are fitted for the high staff appointments. Use can be made of those who are stupid and lazy. But whoever is stupid and industrious must be removed immediately. -General Baron Kurt von Hammerstein-Equord, German Chief of Army Command {1930–33})
Jenderal Baron Kurt von Hammerstein-Equord mengkategorikan perwira militer menjadi empat tipe berbeda: pintar, malas, bodoh, dan rajin. Dia percaya bahwa individu yang pintar namun malas paling cocok untuk posisi komando tertinggi karena kemampuan mereka untuk menavigasi berbagai situasi secara efektif tanpa usaha yang tidak perlu. Para perwira ini memiliki temperamen dan keberanian yang ideal untuk kepemimpinan.
Di sisi lain, mereka yang pandai dan rajin direkomendasikan untuk menduduki posisi staf tinggi di mana keterampilan mereka dapat dimanfaatkan dengan baik. Ia menyarankan bahwa meskipun memiliki kekurangan, individu yang malas dan bodoh masih dapat menjalankan tugasnya, namun perwira mana pun yang bodoh dan rajin harus segera diberhentikan, karena mereka menimbulkan risiko terhadap efisiensi dan keberhasilan dalam konteks militer.