Saya merasa bersalah karena menjadi brengsek kepadanya, namun saya tidak punya alasan apa pun untuk bersikap baik padanya bahkan sebentar. Itulah hal tentang menjadi pria yang selalu baik kepada gadis itu. Bahkan ketika dosis Dickhead yang baik dijamin, rasa bersalah itu menyelinap, siap untuk memisahkan Anda. Ironis, mengingat bagaimana dia merobekku.


(I feel guilty for being an asshole to her, yet I have no reason whatsoever to be nice to her for even a second. That's the thing about being the guy who was always nice to the girl. Even when a good dose of dickhead is warranted, that guilt sneaks in, ready to tear you apart. Ironic, given how she tore me apart.)

(0 Ulasan)

Narator mengungkapkan emosi yang bertentangan mengenai perlakuannya terhadap seorang gadis yang tidak ramah baginya. Terlepas dari perasaan bersalah karena bertindak dengan keras, dia berjuang dengan gagasan bahwa dia seharusnya tidak merasa berkewajiban untuk bersikap baik setelah bagaimana dia telah memperlakukannya. Ketegangan ini menyoroti kompleksitas hubungan di mana satu pihak telah secara konsisten mengakomodasi sementara yang lain tidak membalas.

Perjuangan internal ini mengungkapkan ironi dari situasi ini, karena orang yang telah ia coba bersikap baik telah menyebabkan rasa sakit emosional yang signifikan. Narator mengakui bahwa bahkan ketika dibenarkan dalam kemarahannya, perasaan bersalah yang tersisa mencegahnya dari sepenuhnya merangkul sisi dirinya, menggambarkan kesulitan menavigasi perasaan sakit hati dan pengkhianatan dalam hubungan pribadi.

Page views
48
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.