Saya tidak boleh menyerah padanya, dia berkata pada dirinya sendiri sekali lagi ketika dia berjalan bersama membawa tas kerja. Fobia obsesi-kompulsion. Tapi dia tidak bisa membebaskan dirinya sendiri. Itu dalam cengkeraman saya, saya di dalamnya, pikirnya.


(I should not yield to it, he told himself once again as he walked along carrying the briefcase. Compulsion-obsession-phobia. But he could not free himself. It in my grip, I in its, he thought.)

(0 Ulasan)

Protagonis berjuang dengan rasa paksaan yang luar biasa, merasa terperangkap dalam siklus obsesi dan fobia. Saat ia membawa tasnya, ia merenungkan ketidakmampuannya untuk melawan pikiran -pikiran mengganggu ini, mengenali cengkeraman yang mereka miliki dalam hidupnya. Ini adalah pertempuran terus -menerus antara keinginannya akan kebebasan dan kendala psikologis yang mengikatnya.

Konflik internal ini merupakan perjuangan mendalam untuk otonomi melawan pikiran yang menindas. Terlepas dari ketetapannya untuk tidak menyerah pada perasaan -perasaan ini, ia mendapati dirinya terjerat, menunjukkan rasa jebakan yang mendalam yang beresonansi sepanjang perjalanannya dalam narasi Philip K. Dick, menyoroti tantangan mempertahankan identitas seseorang di tengah kontrol eksternal.

Page views
32
Pembaruan
Januari 24, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.