Jika Anda memberi perintah dan tidak menjelaskan apa pun, Anda mungkin akan mendapatkan kepatuhan, tetapi Anda tidak akan mendapatkan kreativitas. Jika Anda memberi tahu mereka tujuan Anda, maka ketika rencana awal Anda terbukti salah, mereka akan mencari cara lain untuk mencapai tujuan Anda. Menjelaskan kepada anak buah Anda tidak melemahkan rasa hormat mereka terhadap Anda, itu membuktikan rasa hormat Anda terhadap mereka.
(If you give orders and explain nothing, you might get obedience, but you'll get no creativity. If you tell them your purpose, then when your original plan is shown to be faulty, they'll find another way to achieve your goal. Explaining to your men doesn't weaken their respect for you, it proves your respect for them.)
Kutipan tersebut menyoroti pentingnya kepemimpinan yang efektif. Hal ini menunjukkan bahwa hanya memberi perintah tanpa penjelasan dapat menyebabkan kepatuhan namun menghambat kreativitas. Ketika pemimpin mengkomunikasikan niat mereka dengan jelas, hal ini akan memberdayakan anggota tim untuk berpikir kritis dan menemukan solusi alternatif ketika hambatan muncul. Pendekatan kolaboratif ini mendorong inovasi dan kemampuan beradaptasi.
Selain itu, kutipan tersebut menekankan bahwa menjelaskan alasan di balik keputusan akan meningkatkan rasa hormat, bukan menguranginya. Dengan menyampaikan tujuan tindakan mereka, para pemimpin menunjukkan keyakinan pada kemampuan dan wawasan timnya. Transparansi seperti ini menumbuhkan lingkungan kerja yang mendukung di mana anggota merasa dihargai dan terlibat, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap kesuksesan bersama.