Di San Francisco - Hidup terus berlanjut. Harapan meningkat dan mimpi berkedip dan mati. Rencana cinta untuk besok dan kesepian dipikirkan kemarin. Hidup itu indah dan hidup adalah rasa sakit. Suara musik mengapung di jalan yang gelap. Seorang gadis muda melihat ke luar jendela dan berharap dia menikah. Mabuk tidur di bawah jembatan. Itu besok.
(In San Francisco - life goes on. Hope rises and dreams flicker and die. Love plans for tomorrow and loneliness thinks of yesterday. Life is beautiful and living is pain. The sound of music floats down a dark street. A young girl looks out a window and wishes she were married. A drunk sleeps under a bridge. It is tomorrow.)
Di San Francisco, kehidupan terungkap dengan dualitasnya; Harapan berkembang di tengah -tengah pasang surut dan aliran impian, beberapa berkembang sementara yang lain menghilang. Orang -orang menavigasi melalui cinta dan kesepian, masing -masing merefleksikan masa lalu dan masa depan mereka. Keindahan kehidupan saling terkait dengan rasa sakit keberadaan, mengisyaratkan kompleksitas di dalam kota.
Suara musik yang semarak bergema di jalan -jalan yang remang -remang, melukis gambaran kehidupan perkotaan yang jelas. Seorang gadis muda menatap penuh kerinduan dari jendelanya, merindukan persahabatan, sementara kenyataan pahit orang mabuk yang tidur di bawah jembatan menggarisbawahi kontras yang mencolok di masyarakat. Adegan seperti itu menangkap esensi kehidupan karena terus berkembang setiap hari.