Di mata mereka semua adalah tatapan ketakutan yang berlubang, dan ada banyak kekayaan dalam kegembiraan mereka juga.
(In the eyes of all of them was the hollow stare of fear, and there was hollowness in their merriment, too.)
Kutipan itu mencerminkan kontradiksi yang mendalam dalam karakter, di mana ekspresi sukacita dari Joy topeng rasa takut yang mendasarinya. Meskipun menghadirkan fasad kebahagiaan, perasaan mereka yang sebenarnya mengungkapkan rasa hampa, menunjukkan bahwa kegembiraan mereka tidak tulus atau dipaksakan. Kerusakan berongga ini menunjukkan bahwa mereka bergulat dengan masalah yang lebih mendalam di bawah permukaan, menghasilkan suasana emosional yang kompleks.
Selain itu, konsep "tatapan berlubang" menandakan bahwa karakter menghadapi sesuatu yang menakutkan, yang sangat memengaruhi jiwa mereka. Ketakutan yang mereka alami tampaknya menembus keberadaan mereka, membuat mereka tidak dapat terhubung dengan benar dengan kegembiraan mereka atau satu sama lain. Dualitas ini menyoroti ketegangan utama dalam narasi, menunjukkan bagaimana rasa takut dapat menaungi bahkan kesempatan yang paling menggembirakan.