Mereka bahkan menjadi sumber kesenangan, sedemikian rupa sehingga selama masa kecilnya Tita tidak jelas membedakan air mata dari tawa dari air mata karena menangis. Baginya, tertawa adalah cara menangis.
(They even became a source of fun, to such a degree that during her childhood Tita did not clearly differentiate tears from laughter from tears from crying. For her, laughing was a way of crying.)
Dalam "Like Water for Chocolate," karakter Tita mengalami intertwining emosi yang mendalam, terutama tawa dan air mata. Masa kecilnya ditandai oleh perasaan yang begitu mendalam sehingga dia merasa menantang untuk membedakan antara tawa yang gembira dan tangisan yang sedih. Pencampuran emosi ini mencerminkan kompleksitas pengalaman dan interaksinya dalam harapan keluarga dan masyarakatnya.
Pemahaman Tita tentang tawa sebagai bentuk tangisan menggambarkan betapa eratnya kegembiraan dan kesedihan yang terkait dalam hidupnya. Interaksi emosional ini menunjukkan hubungan yang mendalam dengan identitasnya dan perjuangan yang dia hadapi, mengungkapkan cara -cara di mana emosinya terkait dengan rumit dengan pengalamannya dan perjalanannya sepanjang narasi.