Menjadi seekor anjing adalah hal yang jauh lebih mudah, dan cinta seekor anjing, setelah diberikan, tidak akan dipertimbangkan kembali; apa adanya, seperti sinar matahari atau gunung. Manusia dapat melihat bayangan di balik cahaya, dan cahaya di balik bayangan. Mungkin itulah sebabnya anjing mempunyai manusia, dan manusia mempunyai anjing.

Menjadi seekor anjing adalah hal yang jauh lebih mudah, dan cinta seekor anjing, setelah diberikan, tidak akan dipertimbangkan kembali; apa adanya, seperti sinar matahari atau gunung. Manusia dapat melihat bayangan di balik cahaya, dan cahaya di balik bayangan. Mungkin itulah sebabnya anjing mempunyai manusia, dan manusia mempunyai anjing.


(It is a much more straightforward thing to be a dog, and a dog's love, once given, is not reconsidered; it just is, like sunlight or mountains. It is for human beings to see the shadows behind the light, and the light behind the shadows. It is, perhaps, why dogs have people, and people have dogs.)

(0 Ulasan)

Dalam "Kulit Rusa" karya Robin McKinley, penulis membandingkan sifat cinta antara anjing dan manusia. Cinta seekor anjing itu sederhana dan tak tergoyahkan, seperti halnya alam, seperti sinar matahari dan pegunungan. Hal ini mencerminkan kemurnian dan keterusterangan kasih sayang seekor anjing, yang tetap benar dan tanpa syarat tanpa keraguan atau pertimbangan ulang.

Di sisi lain, emosi manusia lebih kompleks, penuh dengan lapisan pemahaman dan introspeksi. Manusia cenderung menganalisis perasaannya, melihat cahaya dan bayangan dalam hubungan. Kompleksitas ini menjelaskan ikatan antara anjing dan manusia; anjing menawarkan cinta yang jelas dan tidak rumit sementara manusia menavigasi lanskap emosional yang lebih rumit.

Page views
120
Pembaruan
November 02, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.