Hidup itu singkat, pikirnya. Seni, atau sesuatu yang bukan kehidupan, panjang, membentang tanpa akhir, seperti cacing beton. Datar, putih, tidak masuk akal oleh jalan apa pun di atas atau di seberangnya. Di sini saya berdiri. Tapi tidak lagi.


(Life is short, he thought. Art, or something not life, is long, stretching out endless, like concrete worm. Flat, white, unsmoothed by any passage over or across it. Here I stand. But no longer.)

(0 Ulasan)

Protagonis merefleksikan singkatnya kehidupan kontras dengan keabadian seni. Dia menganggap seni sebagai perlengkapan permanen, tidak menyerah dan tidak tersentuh, mirip dengan permukaan yang panjang dan rata yang bertahan melalui waktu. Metafora ini menggarisbawahi rasa keabadian di dunia yang terasa cepat.

Pada saat ini, ia mengakui kehadirannya dalam hamparan luas, namun keberadaannya terasa sesaat. Citra "cacing beton" menunjukkan sesuatu yang, meskipun tahan lama, tidak memiliki semangat dan kehalusan yang berasal dari pengalaman...

Page views
74
Pembaruan
Januari 24, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.