Manusia sendiri mengukur waktu. Manusia sendirian berdiam jam. Dan, karena ini, manusia sendiri menderita ketakutan yang melumpuhkan bahwa tidak ada makhluk lain yang bertahan. Ketakutan waktu habis.
(Man alone measures time. Man alone chimes the hour. And, because of this, man alone suffers a paralyzing fear that no other creature endures. A fear of time running out.)
Kutipan menekankan hubungan unik umat manusia dengan waktu, menunjukkan bahwa manusia memiliki kapasitas untuk mengukur dan melacak waktu tidak seperti spesies lain. Kemampuan ini tidak hanya memengaruhi bagaimana individu mengatur kehidupan mereka tetapi juga menanamkan kesadaran yang mendalam tentang kematian dan sifat keberadaan yang terbatas. Tidak seperti makhluk lain, manusia hidup dengan pengingat terus -menerus tentang perjalanan waktu, yang bisa menjadi pengalaman yang mencerahkan dan memberatkan.
Kesadaran ini dapat menyebabkan kecemasan tentang waktu habis, menciptakan ketakutan yang digambarkan melumpuhkan. Ketika orang menjadi lebih sadar akan waktu mereka yang terbatas di Bumi, mereka mungkin berjuang dengan tekanan untuk mencapai tujuan mereka atau mengalami pemenuhan. Kutipan dari Mitch Albom "The Time Keeper" menangkap ketakutan eksistensial ini, menjelaskan kompleksitas kesadaran manusia mengenai waktu dan keberadaan.