MMA Makutsi merenungkan ini. Mengapa semakin sedikit pria, MMA Ramotswe? Ini salah kita, MMA. Ini adalah kesalahan para wanita. Mengapa itu? Karena kami telah membiarkan pria berhenti berperilaku sebagai pria, dan ketika Anda mengizinkan orang melakukan apa yang mereka inginkan, maka itulah yang mereka lakukan. Mereka berhenti melakukan hal -hal yang perlu mereka lakukan. Dia memandang MMA Makutsi di seberang setir. Itu terkenal, saya pikir, MMA. Itu terkenal.


(Mma Makutsi pondered this. Why are there fewer and fewer gentlemen, Mma Ramotswe?It is our fault, Mma. It is the fault of ladies.Why is that?Because we have allowed men to stop behaving as gentlemen, and when you allow people to do what they wish, then that is what they do. They stop doing the things they need to do. She looked at Mma Makutsi across the steering wheel. That is well known, I think, Mma. That is well known.)

(0 Ulasan)

MMA Makutsi merefleksikan penurunan perilaku sopan di antara pria, mempertanyakan alasan di balik perubahan ini. Dia menyarankan agar tanggung jawabnya terletak pada wanita, karena mereka telah mengizinkan pria untuk meninggalkan perilaku dan perilaku tradisional. Pengamatan ini menyiratkan komentar yang lebih luas tentang norma dan harapan sosial.

MMA Ramotswe setuju, menunjukkan bahwa ketika orang diberi kebebasan untuk bertindak tanpa akuntabilitas, mereka sering mengabaikan tanggung jawab dan kewajiban mereka. Dialog ini menyoroti kekhawatiran tentang bagaimana dinamika sosial mempengaruhi perilaku dan pentingnya mempertahankan standar dalam hubungan.

Page views
36
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.