Dalam "Selasa dengan Morrie," percakapan antara Mitch Albom dan mantan profesornya, Morrie Schwartz, mempelajari kebenaran emosional yang mendalam tentang kehidupan dan kehilangan. Satu momen pedih terjadi ketika Koppel merenungkan berlalunya waktu sejak kematian ibu Morrie, mencatat bahwa itu telah tujuh puluh tahun. Ini menyoroti bagaimana kesedihan dapat bertahan terlepas dari waktu.
Respons Morrie, penegasan yang sederhana namun kuat bahwa rasa sakit itu masih berlanjut, menggarisbawahi gagasan bahwa kehilangan yang mendalam dapat meninggalkan dampak yang langgeng. Perjuangannya dengan kesedihan yang tersisa berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya mengakui dan merangkul emosi kita, bahkan bertahun -tahun setelah orang yang dicintai hilang.