Kondisi Morrie telah memburuk ke titik di mana ia sepenuhnya mengandalkan kursi roda untuk mobilitas. Rutinitas hariannya melibatkan bantuan pengasuh yang secara fisik akan mengangkatnya masuk dan keluar dari kursinya, menyoroti tantangan yang ia hadapi karena sakit. Ketergantungan pada orang lain ini menandai perubahan signifikan dalam hidupnya, saat ia beradaptasi dengan keterbatasan yang dikenakan oleh keadaan fisiknya.
Ketika Morrie menavigasi realitas baru ini, ia belajar menerima bantuan, menggambarkan pentingnya kerentanan dan koneksi dalam menghadapi perjuangan hidup. Pengalamannya menekankan kebutuhan manusia akan dukungan dan pelajaran yang lebih dalam tentang kehidupan dan cinta yang dapat timbul dari kesulitan seperti itu.