Tidak, sungguh: Saya tidak bisa bertarung, saya tidak pernah bisa. Saya tidak bisa membuat diri saya tidak cukup menyukai siapa pun.
(No, really: I can't fight, I never could. I can't bring myself to dislike anyone enough.)
Dalam permainan George Bernard Shaw "Androcles and the Lion," sang protagonis menyatakan keyakinan mendalam pada kekuatan kebaikan dan kasih sayang atas konflik. Kutipan tersebut mencerminkan gagasan bahwa nilai -nilai pribadi menaungi kebutuhan akan permusuhan atau agresi, menunjukkan bahwa kekuatan sejati terletak pada kemampuan seseorang untuk mencintai daripada bertarung. Sentimen ini menyoroti filosofi mendasar tentang hubungan manusia dan dampak empati dalam menyelesaikan perselisihan.
Pengakuan karakter tentang ketidakmampuan mereka untuk bertarung juga berfungsi sebagai komentar tentang harapan masyarakat seputar maskulinitas dan agresi. Shaw menggunakan perspektif ini untuk menantang pandangan konvensional, menunjukkan bahwa roh lembut adalah mulia dan mengagumkan. Dengan mempromosikan pemahaman atas permusuhan, narasi mengundang pembaca untuk mempertimbangkan kembali pandangan mereka tentang konflik, mendesak mereka untuk merangkul pendekatan yang lebih harmonis terhadap interaksi manusia.