Begitu kita memahami bagaimana mereka berpikir, kita dapat memprediksi perilaku mereka. Dan begitu kita memprediksi dengan baik, kita bisa memanipulasinya. Itu adalah diplomasi.
(Once we understand how they think, we can predict their behaviour. And once we predict it well, we can manipulate it. That is diplomacy.)
Dalam buku Charlie Huston "Sleepless," ia menjelajahi dinamika rumit dalam memahami perilaku manusia. Gagasan yang disajikan menekankan bahwa dengan memahami proses pemikiran orang lain, kita dapat mengantisipasi tindakan mereka. Pemahaman prediktif ini membentuk dasar komunikasi dan negosiasi yang efektif, khususnya di ranah diplomasi.
Selanjutnya, penulis menyarankan bahwa begitu kami mengembangkan kemampuan yang dapat diandalkan untuk memprediksi perilaku, kami mendapatkan kekuatan untuk mempengaruhi dan memanipulasi situasi untuk keuntungan kami. Konsep ini menyoroti aspek strategis diplomasi, di mana pengetahuan tentang pola psikologis dapat dimanfaatkan untuk membentuk hasil dan menavigasi interaksi interpersonal yang kompleks.