Hanya ketika kamu minum dari sungai keheningan, barulah kamu akan bernyanyi. Dan, ketika Anda sudah mencapai puncak gunung, barulah Anda mulai mendaki. Dan, ketika bumi mengambil anggota tubuhmu, maka kamu akan benar-benar menari. -Khalid Gibran
(Only when you drink from the river of silence, shall you indeed sing. And, when you have reached the mountain top, then you shall begin to climb. And, when the earth shall claim your limbs, then shall you truly dance. -Khalid Gibran)
Kutipan dari Khalil Gibran menyoroti pentingnya refleksi dan pertumbuhan melalui keheningan dan kesendirian. Hal ini menunjukkan bahwa ekspresi sejati, seperti bernyanyi, hanya dapat muncul setelah seseorang terlibat secara mendalam dengan batinnya. Gagasan mencapai puncak gunung menunjukkan pencapaian pencapaian yang signifikan, namun juga berfungsi sebagai pengingat akan perjalanan berkelanjutan ke depan, yang menunjukkan bahwa pencapaian hanyalah awal dari upaya lebih lanjut.
Lebih jauh lagi, rujukan pada bumi yang merenggut anggota tubuh melambangkan keniscayaan kematian, menekankan bahwa hanya dengan itulah seseorang dapat benar-benar merasakan esensi kehidupan, yang mirip dengan menari. Metafora ini menggambarkan gagasan bahwa kehidupan adalah serangkaian siklus, di mana setiap tahap, mulai dari introspeksi, pencapaian, hingga penerimaan terhadap kematian, berkontribusi pada kekayaan pengalaman manusia, seperti yang dieksplorasi dalam "Putri Putri Sultana" karya Jean Sasson.