DNA kami tidak memudar seperti perkamen kuno; Itu tidak berkarat di tanah seperti pedang seorang prajurit yang lama mati. Itu tidak terkikis oleh angin atau hujan, atau berkurang menjadi kehancuran oleh api dan gempa bumi. Adalah pelancong dari tanah kuno yang hidup di dalam kita semua.


(Our DNA does not fade like an ancient parchment; it does not rust in the ground like the sword of a warrior long dead. It is not eroded by wind or rain, nor reduced to ruin by fire and earthquake. It is the traveller from an ancient land who lives within us all.)

(0 Ulasan)

Kutipan ini menekankan sifat abadi DNA manusia dibandingkan dengan artefak fisik dari masa lalu. Tidak seperti peninggalan kuno yang memburuk dari waktu ke waktu, makeup genetik kita mempertahankan hubungan langsung dengan leluhur kita, tetap utuh selama berabad -abad. Ini menunjukkan kesinambungan kehidupan dan sejarah yang melampaui peluruhan normal objek material.

Selain itu, metafora DNA sebagai seorang musafir mencerminkan gagasan bahwa warisan dan identitas kita berakar dalam pada garis keturunan kuno. Ini menyoroti keyakinan bahwa esensi leluhur kita hidup di dalam diri kita, membentuk siapa kita sekarang. Perspektif ini menawarkan apresiasi yang mendalam untuk sejarah biologis kita dan kisah -kisah yang menentukan keberadaan kita.

Page views
20
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.