Paris, di sisi lain, terlihat persis seperti yang seharusnya terlihat. Itu memakai jantungnya di lengan bajunya, dan yang aneh adalah bahwa hati yang dikenakannya begitu terbuka dengan cara lain begitu tertutup, tidak menarik.


(Paris, on the other hand, looked exactly as it was supposed to look. It wore its heart on its sleeve, and the strange thing was that the heart it wore so openly was in other ways so closed-mysterious, uninviting.)

📖 Adam Gopnik

🌍 Amerika  |  👨‍💼 Penulis

(0 Ulasan)

Di "Paris to the Moon," Adam Gopnik menangkap esensi Paris sebagai kota yang mewujudkan perpaduan keterbukaan dan teka -teki. Ungkapan "mengenakan hatinya di lengan bajunya" menunjukkan bahwa kota ini bersemangat dan ekspresif, penuh dengan kehidupan dan budaya yang langsung terlihat oleh siapa saja yang berkunjung. Namun, ada elemen yang kontras juga. Terlepas dari ekspresinya luar, Paris memiliki lapisan misteri yang dapat membuatnya merasa tertutup atau tidak menarik bagi mereka yang mencoba menggali lebih dalam tentang seluk-beluknya.

Dualitas dalam karakter Paris ini mencerminkan kompleksitas kehidupan perkotaan, di mana penampilan bisa menipu. Gopnik menekankan gagasan bahwa sementara orang dapat menghargai keindahan kota dan bakat artistik pada pandangan pertama, memahami sifat aslinya membutuhkan kesabaran dan kemauan untuk mengeksplorasi di luar permukaan. Paris adalah tempat yang mengundang eksplorasi tetapi juga dapat menjaga rahasianya, menawarkan permadani pengalaman yang kaya yang sekaligus ramah dan sulit dipahami.

Page views
28
Pembaruan
Januari 23, 2025

Rate the Quote

Tambah Komentar & Ulasan

Ulasan Pengguna

Berdasarkan 0 ulasan
5 Bintang
0
4 Bintang
0
3 Bintang
0
2 Bintang
0
1 Bintang
0
Tambah Komentar & Ulasan
Kami tidak akan pernah membagikan email Anda dengan orang lain.