Dia memeluk lengannya di dadanya dan menyandarkan kepalanya ke bahunya. Dia melakukan ini setiap malam, dan seperti kebanyakan demonstrasi cinta kecil, itu berdampak besar. Dor merasakan gelombang tenang setiap kali dia memeluknya, seperti dibungkus selimut, dan dia tahu tidak ada orang lain yang akan mencintai atau memahaminya seperti yang dia lakukan. Dia menyarangkan wajahnya ke rambut gelapnya yang panjang, dan dia bernafas dengan cara yang tidak pernah dia hirup kecuali ketika dia bersamanya.
(She hugged her arms around his chest and leaned her head into his shoulder. She did this every night, and like most small demonstrations of love, it had a large impact. Dor felt a surge of calm whenever she held him, like being wrapped in a blanket, and he knew no one else would ever love or understand him the way she did. He nestled his face into her long dark hair, and he breathed a way he never breathed except when he was with her.)
Dalam bagian ini, ada ekspresi cinta yang mendalam dan keintiman antara dua karakter. Tindakan pelukan menandakan hubungan emosional yang mendalam, memberikan kenyamanan dan keamanan kepada Dor. Setiap malam, ritual ini berfungsi sebagai pengingat ikatan mereka, memungkinkan Dor merasakan damai yang ia temukan di tempat lain. Gerakan sederhana namun kuat ini menggambarkan pentingnya tindakan kasih sayang kecil dalam pengasuhan hubungan.
Selain itu, reaksi Dor terhadap pelukannya mengungkapkan keunikan hubungan mereka. Dia merasa benar -benar dipahami dan diterima di hadapannya, yang merupakan pengalaman langka baginya. Deskripsi dia mengubur wajahnya di rambutnya lebih lanjut menekankan kehangatan dan hiburan yang dia temukan dengannya. Melalui momen -momen lembut ini, menjadi jelas bahwa cinta mereka melampaui pengalaman biasa, mewakili tempat perlindungan emosional untuk kedua individu.